Sebuah penelitian terhadap
mobile usage di dua negara dan satu kawasan menunjukkan bahwa pengguna Jepang merupakan pengguna yang paling banyak terkoneksi dibandingkan dengan pengguna di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Penelitian yang dilakukan di Jepang, Uni Eropa dan Amerika Serikat tersebut menghasilkan bahwa orang Jepang sebesar 75,2% menggunakan
connected media untuk melakukan
browsing, mengakses aplikasi dan men-
download konten yang ada di internet. Angka ini cukup jauh dibandingkan dengan Uni Eropa yang hanya sebesar 38,5% dan Amerika Serikat yang sebesar 43,7%.
Connected Media bisa diartikan sebagai media atau perangkat yang bisa menghubungkan seseorang dengan dunia internet. Penelitian ini memformulasikan berbagai dimensi dalam
mobile usage seperti konsumsi konten, perbandingan demografi dan merek media sosial yang paling digemari.
Penelitian tersebut juga menyebutkan beberapa perilaku lain pengguna
mobile internet seperti menggunakan
browser untuk menjelajah internet, menggunakan SMS, mengambil foto, menggunakan email untuk personal maupun bekerja, menonton TV, bermain
game, mengambil video dan lain-lain. Layak untuk didalami bahwa pengguna
mobile internet di Jepang sebagian besar memenangi atau memperoleh persentase tertinggi dalam setiap perilaku
mobile internet tersebut. Yang paling mencolok adalah menggunakan
browser sebesar 59,3%, menggunakan email 54%, mengambil foto 63%, dan menggunakan aplikasi sebesar 42%.
Angka penggunaan
browser dan perilaku
mobile internet lainnya yang tinggi di Jepang
mungkin dipengaruhi oleh saluran internet yang sangat kencang. Seperti pernah saya tulis di tulisan sebelumnya sebuah laporan menyatakan bahwa pada suatu pengujian yang dilakukan di kota Tokyo kecepatan koneksi internet di ruangan hotel yang diberikan secara gratis, mencapai 8,32 Mbps untuk transfer data untuk download. Adapun untuk upload 9,20 Mbps, sangat jauh di atas standar kecepatan 3,5 G yang berada di up to 3,6 Mbps. Pengujian yang sama yang dilakukan di daerah luar kota dan dekat dengan Gunung Fuji juga memberikan hasil yang kurang lebih sama, yaitu
download menunjukkan 10,01 Mbps dan untuk
upload 9,36 Mbps. Dengan kecepatan sebesar itu, masih menurut laporan yang sama untuk
download atau mengunduh file mp3 sebesar 5 MB hanya dibutuhkan waktu sekitar 4 detik. Untuk unduh klip video 35 MB, waktu yang dibutuhkan hanya 11 detik. Jika ingin mengunduh data film sebesar 800 MB, maka hanya dibutuhkan waktu kira-kita 11 menit.
Pada dasarnya tentu tidak hanya di Jepang saja saluran
internet mobile yang kencang. Di negara maju seperti AS dan Uni Eropa pada umumnya saluran
internet mobile berada pada kualitas yang sangat baik. Namun kalau kita lihat hasil penelitian tersebut, ternyata di antara negara yang sangat bagus koneksi internetnya tersebut, pengguna internet mobil di Jepang menjadi pengguna yang paling banyak mengakses internet via perangkat bergerak.
Pengguna internet di Jepang kurang menyukai Facebook, sumber: http://www.comscoredatamine.com
Laporan yang dilansir oleh
Comscore.com ini juga menunjukkan perilaku orang Jepang yang tidak larut dengan kemajuan Facebook atau tidak ikut-ikutan memasuki Facebook. Di negara AS, media sosial,
chat atau blog yang paling banyak diminati berturut-turut adalah Facebook, MySpace, You Tube, dan Twitter, sedangkan di Uni Eropa berturut-turut adalah Facebook, You Tube, Windows Live, dan Twitter. Di Jepang hanya Twitter yang bisa menembus di posisi ketiga sebagai
brand media sosial,
chat dan blog yang paling laku. Posisi pertama dan kedua ditempati oleh Mixi dan Gree, sedangkan posisi keempat ditempati oleh Mobage Town.
Patut kita lihat keberhasilan Mixi menjadi yang terdepan dalam media sosial di Jepang. Menurut Wikipedia situs yang beralamat di
mixi.co.jp ini memiliki pengguna per bulan Mei 2008 lebih dari 10 juta orang. Situs yang didirikan oleh Kenji Kasahara ini fokusnya hampir sama dengan Facebook, yaitu sebagai media sosial yang berperan dalam mempertemukan seseorang dengan orang lain, teman atau keluarga.
Dibandingkan dengan Facebook yang memiliki
active users lebih dari 500 juta, keberadaan Mixi memang inferior. Akan tetapi patut kita hargai karena orang Jepang lebih suka jejaring sosial yang dibuat oleh orang Jepang sendiri dan berada di Jepang. Kecintaan terhadap produk dalam negeri ini
yang mungkin menyebabkan mengapa Mixi bisa mengalahkan Facebook di pasar Jepang, selain memang Mixi pada dasarnya disajikan dalam bahasa utama, yaitu Jepang. Namun kalau kita lihat bahwa Facebook juga tersedia dalam bahasa Jepang, tentu pemilihan terhadap Mixi bukanlah sesuatu tanpa alasan yang penting. Hal yang penting lagi, ternyata Facebook berada di luar empat besar situs sosial media, chat atau blog yang paling digemari di Jepang. Hal ini tentu jauh berbeda dengan di Indonesia, di mana berdasarkan
rank Alexa Facebook berada di peringkat pertama yang berarti Facebook menjadi media sosial yang paling penting dan paling laku di Indonesia.